Kenali Taktik Hacker untuk Melindungi Data Pribadi di Era Digital

Published By Suharyanto in Berita Keamanan Siber

Berita Keamanan Siber
KOTA CIREBON — Pernahkah kamu tiba-tiba menerima pesan mencurigakan dari bank atau akun media sosial kamu mendadak tidak bisa diakses? Kalau pernah, hati-hati, itu bisa jadi ulah hacker!
Di era serba digital seperti sekarang ini, hacker semakin pintar dan canggih. Mereka tidak hanya mengincar perusahaan besar, tetapi juga pengguna biasa seperti kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali cara kerja mereka dan tahu bagaimana melindungi diri.
Berikut adalah tiga taktik paling umum yang digunakan hacker, lengkap dengan solusi sederhana untuk menghadapinya.
1. Phishing – Taktik Tipuan Paling Populer
Taktik phishing menjadi salah satu metode favorit para hacker. Dalam taktik ini, mereka mengirimkan pesan atau email yang terlihat resmi, misalnya dari bank, marketplace, atau layanan streaming. Isi pesan biasanya mendesak kamu untuk segera bertindak, seperti mengklik link atau memasukkan informasi pribadi seperti username, password, atau data kartu kredit.
Contohnya, pesan berbunyi, “Segera verifikasi akun Anda untuk menghindari pemblokiran!” Sekilas terlihat seperti meyakinkan, tetapi, begitu kamu memasukkan data, hacker langsung mencurinya.
Menurut Laporan Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), serangan phishing di Indonesia mencapai 26.675 kasus pada kuartal I tahun 2023, dengan media sosial menjadi target utama sebanyak 45%. Angka ini menunjukkan betapa maraknya aksi phishing, terutama di platform yang banyak digunakan oleh masyarakat sehari-hari.
Cara menghindari phishing adalah, jangan asal klik link dari email atau pesan mencurigakan. Pastikan selalu periksa pengirimnya—terkadang ada kesalahan kecil pada alamatnya, misalnya “support@b4nk.com”. Jika ragu, langsung akses akunmu melalui aplikasi resmi atau website, bukan lewat link yang diberikan di pesan.
2. Wi-Fi Publik – Gratis tapi Berisiko
Wi-Fi publik gratis sangat menarik, terutama saat kuota kamu hampir habis. Namun, koneksi gratis tersebut juga berarti para hacker dapat dengan leluasa mengambil data penting milikmu. Aktivitas kamu dapat dipantau dan informasi pribadi seperti login akun atau detail pembayaran dapat dicuri saat kamu menggunakan Wi-Fi publik di tempat-tempat umum seperti kedai kopi dan lain-lain.
Supaya tetap aman, pastikan kamu tidak login ke akun penting seperti email atau perbankan saat menggunakan Wi-Fi publik. Sebaliknya, aktifkan layanan Virtual Private Network (VPN) untuk mengamankan data kamu melalui enkripsi dan menjaga koneksi kamu tetap pribadi. Dengan melakukannya, kamu juga akan mencegah perangkatmu terhubung secara tidak sengaja saat ada Wi-Fi dalam jangkauannya.
3. Social Engineering – Memanfaatkan Psikologi Kamu
Rekayasa sosial adalah trik manipulasi psikologis yang seringkali bersifat sosial, dan digunakan oleh para hacker untuk menipu korbannya. Biasanya, hacker akan menyamar sebagai pihak resmi tertentu, misalnya teman lama, layanan pelanggan, atau karyawan bank, lalu mengambil data penting yang mereka inginkan. Ini bisa berupa kode One Time Password (OTP), kata sandi, atau apapun. 
Salah satu kasus yang umum terjadi adalah seorang hacker menghubungi calon korban dan berkata, “Kami dari bank, mohon berikan kode OTP untuk memverifikasi transaksi Anda.” Kenyataannya, kode OTP adalah jalan masuk mereka, itu adalah ambang batas bagi mereka untuk kemudian mengambil alih akun target sasarannya. 
Cara terbaik untuk menghadapi taktik ini adalah dengan tidak pernah mengungkapkan OTP atau detail pribadi apapun kepada siapapun, yang mengaku sebagai bagian dari pihak resmi manapun. Selalu konfirmasikan identitas orang yang menghubungi kamu terlebih dahulu sebelum kamu berbagi informasi penting kepada mereka.

Lindungi Diri Kamu dari Hacker
Berikut langkah-langkah sederhana untuk menjaga keamanan digital kamu.
  1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik: Pastikan setiap akun memiliki kata sandi yang berbeda dan sulit ditebak. Kata sandi yang baik sebaiknya terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Kamu bisa menggunakan alat seperti Kaspersky Password Checker atau Password Strength Meter untuk memeriksa seberapa kuat kata sandi yang kamu gunakan.
  2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Autentikasi dua faktor menambah lapisan keamanan ekstra dengan meminta kamu memasukkan kode yang dikirimkan melalui SMS, email, atau aplikasi autentikasi, selain kata sandi. Pastikan kamu mengaktifkan 2FA di semua akun yang mendukung fitur ini.
  3. Perbarui Aplikasi dan Sistem Operasi secara Berkala: Selalu perbarui aplikasi, perangkat lunak, dan sistem operasi perangkat kamu untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan perlindungan terhadap kerentanan terbaru. Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan, sehingga kamu tidak perlu melakukannya secara manual.
  4. Gunakan Pengelola Kata Sandi: Untuk menghindari lupa atau penggunaan ulang kata sandi, gunakan aplikasi pengelola kata sandi seperti LastPass, 1Password, atau Dashlane. Aplikasi ini dapat membantu kamu membuat dan menyimpan kata sandi yang aman.
  5. Gunakan VPN saat Terhubung ke Jaringan Publik: Saat menggunakan Wi-Fi publik, gunakan layanan VPN untuk mengenkripsi data milikmu dan melindungi privasi dari potensi hacker di jaringan yang sama.
Menjaga keamanan digital sekarang sudah bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban, apalagi di era yang serba terhubung ini. Kalau kita paham bagaimana cara kerja hacker dan tahu langkah-langkah buat melindungi diri, kita bisa meminimalkan risiko kehilangan data atau akun penting. Ingat, keamanan digital dimulai dari kebiasaan kita sehari-hari. Jadi, tetap waspada dan lakukan tindakan preventif atau pencegahan supaya terhindar dari kerugian.
Olah Data: Muhammad Faqih Baihaqi (Mahasiswa Magang Universitas CIC Cirebon)
Olah Grafis: Ninda Ayunita Rahman (Siswa PKL MAN 2 Kota Cirebon)
Pembimbing: Dea Deliana Dewi
Penyunting: Elsi Yuliyanti
Back to Posts